Penulis: Yasmine Ghata
ISBN: 9789790240056
Harga: 23900 (belum termasuk diskon)
"KEMATIANKU selembut pucuk pandan air yang dicelupkan ke dalam tempat tinta, lebih cepat daripada tinta diserap kertas." Demikianlah kata Rikkat, seniman kaligrafi Utsmani, dengan suara mengalun antara kegelapan dan cahaya, ketika ia mulai menulis kisah hidupnya.
Pada 1923, sebagai seorang gadis remaja ia sudah tahu bahwa tak sesuatu pun dapat memalingkannya dari seni kaligrafi. Namun, pada tahun yang sama, Republik Turki memutuskan hubungan dengan Islam dan secara berangsur-angsur menghapuskan bahasa dan tulisan Arab, lalu menggantinya dengan versi abjad Latin yang telah disesuaikan.
Sebagai hamba Allah dan pelayan Sultan, para “juru tulis” dipecat dan sekolah-sekolah mereka ditelantarkan. Di salah satu sekolah itu, si empu kaligrafi tua, Selim, bertemu dengan Rikkat, gadis yang bertugas menyediakan kertas dan kalam tajam kepada para seniman tua yang diremehkan oleh rezim baru. Peristiwa bunuh diri Selim mengukir kesepakatan abadi antara sang murid dan seni kaligrafi. Sebelum meninggal, Selim telah me-wariskan kotak pena dan tinta emasnya kepada Rikkat, dan ia akan memberi-nya lebih banyak lagi selama kunjungan-kunjungannya yang lucu dari balik liang kubur.
Namun, kecintaannya kepada kaligrafi menguasai Rikkat dan sekaligus merampas nyaris segala yang dimilikinya: kehidupannya sebagai istri dan ibu hanyalah serangkaian perpisahan dan penelantaran. Perasaannya senantiasa dicurahkan ke dalam kegiatan menulis, seraya menyusupkan emosi ke dalam hiasan-hiasan huruf, sehingga menjadikan seni abadi itu lebih manusiawi dan modern.
Dengan meramu dunia seni kaligrafi yang kurang dikenal, wilayah yang serbaaneh dan mistis, dengan Turki kontemporer yang terbuka akan pengaruh Barat, Yasmine Ghata menulis sebuah roman perdana yang indah sekaligus klasik dan penuh ilham berdasarkan sebuah kisah nyata yang menggugah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar