Penulis: A. Syafii Maarif
ISBN: 9786029679151
Harga: 45000 (belum termasuk diskon)
Sebagai ormas keislaman, Muhammadiyah kini tumbuh pesat dengan ribuan amal usaha; mulai dari amal pendidikan, sosial, maupun bidang perekonomian. Lembaga pendidikan (sekolah dan kampus) serta kesehatan (rumah sakit) adalah sekian dari ribuan amal paling menonjol. Di bidang ini, Muhammadiyah jelas bisa dikatakan sebagai pioner, atau pelopor bagi kesejahteraan masyarakat dan pencerdasan umat. Namun, apakah kemajuan pesat di bidang-bidang tersebut juga dialami Muhammadiyah dalam aspek pembaruan pemikiran? Pertanyaan ini kerap mengemuka, utamanya di kalangan aktivis Muhammadiyah. Tak sedikit yang menyebut Muhammadiyah kini berhenti 'bertajdid' dalam masalah pemikiran keagamaan. Yang lain lagi menyatakan, Muhammadiyah telah mengalami erosi pembaruan pemikiran akibat kurang diperhatikannya aspek ini oleh elit-elit Muhammadiyah. Yang tak kalah sengitnya, Muhammadiyah kini telah menjelma bak perusahaan profesional, dengan ribuan amal usaha yang cenderung mementingkan aspek komersil. Masih banyak lagi argumen-argumen lainnya. Buku ini mencoba menjawab benarkah modernitas Muhammadiyah telah layu atau bahkan lenyap digerus kemewahan badan usaha milik Muhammadiyah. Semua ini menarik diperbincangkan semata kecintaan terhadap Muhammadiyah dan demi kemajuan ormas ini sebagaimana dikehendaki pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Buku ini terdiri empat bahasan, antara lain: bagian satu (menggugat modernitas Muhammadiyah); bagian kedua (masalah pemihakan social Muhammadiyah); bagian ketiga (Muhammadiyah dan masa depan intelektualisme Islam Indonesia); bagian keempat (Muhammadiyah dan pertarungan identitas kontemporer). Memasuki abad ke-2 Muhammadiyah, tantangan dan rintangan ke depan semakin berat. Ini harus menjadi perhatian serius para elit dan warga Muhammadiyah. Sebagai kado indah Satu Abad Muhammadiyah, buku ini jelas sangat penting dan menarik dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar