ISBN: 9786029600667
Harga: 32500 (belum termasuk diskon)
 Shalat adalah tiang agama. Shalat pula yang membedakan umat Islam dengan umat lainnya. Begitu istimewanya kedudukan ibadah shalat, hingga Rasul sendiri mengingatkan kepada para sahabatnya. Selain itu, Allah juga menegaskan bahwa shalat adalah jenis ibadah yang pertama kali akan di hisab (ditanyakan) di hari akhir. Tak hanya dampak pahala yang akan didapat oleh umat islam yang mengerjakannya, tapi juga dampak kesehatan fisik dan rohani akan dirasakan. Fisik menjadi lebih fit dan sehat, pikiran menjadi lebih cerah dan ringan. Banyak lagi kemukjizatan dari ibadah shalat. Di dalam buku ini Anda juga akan menemukan bahasan:  -Nikmatnya ibadah shalat wajib 5 waktu (mukjizat & keutamaannya). -Tata cara menunaikan shalat yang benar seperti dicontohkan Rasul. -Tips shalat khusyuk. -Kupasan tentang shalat sunnah (tahajud, tasbih, witir, dhuha, dll). -Shalat dalam perjalanan. -Amalan doa-doa dan zikir setelah shalat. -Hal-hal yang disunnahkan dan dimakruhkan dalam shalat. -Tentang shalat Jum'at. Tentang masjid dan keutamanannya, serta tafsir ayat-ayat shalat.  

 
 
 
 Life is change, hidup adalah perubahan. Sebagai manusia yang ingin selalu mengikuti perubahan, jangan pernah takut untuk mengalami kegagalan, selalu berusaha untuk bangkit, optimis dan melanjutkan perjalanan hidup sesuai dengan tujuan (goal) Anda. Begitu Anda berhenti, maka akan menjadi kalah, dan usaha yang telah dilakukan akan menjadi sia-sia. Kata orang, life must go on. Ini suatu istilah yang akan memotivasi diri, membuat optimis dan terus positif dalam mengejar impian. Berubah atau tidak, atau bahkan binasa, pilihannya ada di diri kita sendiri. Bukan orang lain, atau lingkungan tempat kita berpijak atau hidup. Buku ini menyingkap rahasia bagaimana melakukan perubahan diri untuk menggapai perbaikan hidup di masa depan. Apapun pilihan dan kehendak yang kita inginkan, semua dibahas dalam karya ini, termasuk bagaimana cara berpikir kreatif, serta apa dan mengapa berpikir di luar kotak itu. Dengan fokus pada bahasan kekuatan hati dan perasaan sebagai 'pisau' utama pembahasan, buku revolusioner ini akan merubah cara pandang dan sikap Anda selama ini. Siapapun Anda, perlu membaca karya ini.
 
 
  Siapa tak kenal KH. Hasyim Asy'ari, ulama besar pendiri ormas terbesar Nahdlatul Ulama (NU) ini sangat disegani di kalangan ulama Nusantara. Kiai Hasyim lahir 24 Dzul Qaidah 1287 Hijriah atau 14 Februari 1871 Masehi, Hasyim adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Dari garis ibu, Halimah, Hasyim masih terhitung keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir alias Sultan Pajang., raja Pajang.  Namun Keluarga Hasyim adalah keluarga kiai. Kakeknya, kiai Utsman memimpin pesantren Nggedang, sebelah utara Jombang. Sedangkan ayahnya sendiri, kiai Asy'ari, memimpin pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Dua orang inilah yang menanamkan nilai dan dasar-dasar Islam secara kokoh kepada Hasyim.  Buku yang ada di hadapan pembaca ini adalah karya yang disunting dari karya ilmiah (thesis) dengan fokus bahasan pemikiran KH. Hasyim Asy'ari tentang pengembangan pendidikan Islam. Tentu saja di dalamnya dilengkapi dengan pengenalan sepintas tentang sosok kiai Hasyim. Dengan segala kekurangan dan kelebihan di dalamnya, karya ini juga dimaksudkan sebagai kado kepada NU yang akan menyelenggarakan muktamarnya ke-32 pada maret 2010 di Makassar. 
 
 Ketika berbagai persoalan hidup datang bertubi-tubi silih berganti. Ketika kesulitan demi kesulitan tak henti-henti menggelayuti. Ketika segala usaha untuk mendapatkan kehidupan yang kebih baik seolah menemui jalan buntu. Ketika itu, kapankah pertolongan Allah akan datang?  Apakah pertolongan Allah itu jauh sehingga harus kita 'undang'? Apakah ia dekat, sehingga tinggal kita 'hampiri'?  Ya, pertolongan-Nya sungguhlah dekat, dan tak hanya dekat, tapi sebenarnya lebih dekat lagi sehingga kita tinggal 'bersiap menyambutnya'.  Inilah buku yang menemani kita bersiap menyambut pertolongan Allah terutama saat situasi sulit hadir. Kalaulah kita merasa tak terlalu dekat dengan pertolongan-Nya, buku ini menyemangati kita untuk menghampirinya. Dan kalaupun kita merasa jauh darinya, buku ini membantu kita mengundang dan menjemputnya. Sebuah buku yang memberitahu kita bagaimana membuka pintu kemudahan dalam setiap kesulitan, melihat kebaikan di balik setiap ujian, dan meyakini ada jalan keluar di belakang setiap kesempitan. Buku yang patut dihayati agar kesedihan tak berlama-lama, dan agar keputusasaan tak mudah menjelma. 
 Tak terasa Persyarikan Muhammadiyah kini telah berusia 100 tahun. Tentu saja usia satu abad adalah usia yang panjang, lebih-lebih bagi gerakan sosial dakwah yang hingga kini sangat eksis dan mewarnai percaturan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sumbangsih Muhammadiyah, terutama di amal usaha pendidikan dan sosial, jelas sebuah ikhtiar dan amal nyata bagi umat dan bangsa. Hal itu pula sebagai upaya tajdid (pembaruan) kehidupan secara terus menerus tanpa kenal lelah. Pemikiran dan gagasan para tokoh Muhammadiyah dalam buku ini menjadi inspirasi utama bagi pergerakan dan proses tajdid Muhammadiyah, sehingga perkembangan dan kemajuan gerakan Muhammadiyah jelas tak bisa dilepaskan dari peran bersejarah mereka. Buku ini diharapkan bisa menumbuhkan sekaligus meneguhkan etos puritan bagi kesalehan sosial yang tak terbatas di kalangan aktivis dan anggota Muhammadiyah, tapi juga bagi kalangan publik masyarakat. Siapapun yang ingin mengetahui sejarah, pemikiran, dan gagasan serta perkembangan Muhammadiyah secara menyeluruh, patut membaca karya penting ini. 
 Di kalangan pejuang dan tokoh bangsa, nama KH Ahmad Dahlan tak asing lagi. Warisan paling berharga yang ditinggalkannya adalah Persyarikatan Muhammadiyah, yang tahun ini memasuki usia satu abad. Ahmad Dahlan, sang pendiri Muhammadiyah, begitu besar jasanya bagi bangsa dan negara hingga pemerintah Orde Baru menganugerahi ulama dan dai moderat ini dengan gelar Pahlawan Nasional. Jejaknya begitu terasa dalam dan mewarnai kehidupan bermasyarakat. Sosok Islam yang berkemajuan dan modern ia dakwahkan di setiap lini kehidupan umat.
 Berbagai cara dilakukan orang tua agar anak mereka dapat tumbuh cerdas. Kini telah muncul metode pembelajaran baru bagi anak, yaitu dengan mengasah otak tengah. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kinerja otak tengah yaitu dengan penggabungan antara otak kiri dan kanan agar anak menjadi tumbuh cerdas. Anak-anak diajak mendengarkan musik, berjoget, dan menari serta relaksasi. Daya tangkap anak menjadi lebih cepat, kreatif, dan fokus pada konsentrasi penuh.  Secara detail, metode pembentukan karakter dan kecerdasan anak ini adalah dengan cara aktivasi otak tengah (middle-brain). Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja otak tengah secara maksimal, yang nantinya akan berfungsi untuk menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan sehingga setelah otak tengahnya aktif, maka kerja otak akan berfungsi pada asalnya. Dan seorang anak akan menjadi lebih cerdas dan mendapat manfaat lebih baik dari sebelumnya. Cara ini telah banyak terbukti melalui aktivasi otak tengah dan berbagai macam training tentang otak tengah. Jadi, jangan tunda untuk mencipta anak Anda menjadi manusia jenius.
 Sejak berdirinya, Muhammadiyah di Pekajangan berhasil mengubah wajah masyarakat lebih religius. Demikian dari aspek sosial dan ekonomi. Juga membuat suasana lingkungan makin kondusif. Sikap curiga pemerintah kolonial terhadap kegiatan taklim yang diasuh KH. Abdurrahman bisa terkikis habis. Pelan tapi pasti, Muhammadiyah mampu membangun masyarakat Pekajangan, lebih baik dari sebelumnya. Dalam kurun waktu delapan puluh delapan tahun, Muhammmadiyah cabang Pekajangan berhasil melewati berbagai halangan dan rintangan. satu amal usaha mati, tumbuh bertebaran yang lainnya. Satu, dua sekolah tutup, muncul lembaga pendidikan yang lebih besar. Membuat tantangan organisasi ini tak kunjung surut. Bisa dibilang ancamaan masa depan Muhammadiyah malah makin besar dibanding masa lalu
 Sebagai ormas keislaman, Muhammadiyah kini tumbuh pesat dengan ribuan amal usaha; mulai dari amal pendidikan, sosial, maupun bidang perekonomian. Lembaga pendidikan (sekolah dan kampus) serta kesehatan (rumah sakit) adalah sekian dari ribuan amal paling menonjol. Di bidang ini, Muhammadiyah jelas bisa dikatakan sebagai pioner, atau pelopor bagi kesejahteraan masyarakat dan pencerdasan umat. Namun, apakah kemajuan pesat di bidang-bidang tersebut juga dialami Muhammadiyah dalam aspek pembaruan pemikiran? Pertanyaan ini kerap mengemuka, utamanya di kalangan aktivis Muhammadiyah. Tak sedikit yang menyebut Muhammadiyah kini berhenti 'bertajdid' dalam masalah pemikiran keagamaan. Yang lain lagi menyatakan, Muhammadiyah telah mengalami erosi pembaruan pemikiran akibat kurang diperhatikannya aspek ini oleh elit-elit Muhammadiyah. Yang tak kalah sengitnya, Muhammadiyah kini telah menjelma bak perusahaan profesional, dengan ribuan amal usaha yang cenderung mementingkan aspek komersil. Masih banyak lagi argumen-argumen lainnya. Buku ini mencoba menjawab benarkah modernitas Muhammadiyah telah layu atau bahkan lenyap digerus kemewahan badan usaha milik Muhammadiyah. Semua ini menarik diperbincangkan semata kecintaan terhadap Muhammadiyah dan demi kemajuan ormas ini sebagaimana dikehendaki pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Buku ini terdiri empat bahasan, antara lain: bagian satu (menggugat modernitas Muhammadiyah); bagian kedua (masalah pemihakan social Muhammadiyah); bagian ketiga (Muhammadiyah dan masa depan intelektualisme Islam Indonesia); bagian keempat (Muhammadiyah dan pertarungan identitas kontemporer). Memasuki abad ke-2 Muhammadiyah, tantangan dan rintangan ke depan semakin berat. Ini harus menjadi perhatian serius para elit dan warga Muhammadiyah. Sebagai kado indah Satu Abad Muhammadiyah, buku ini jelas sangat penting dan menarik dibaca. 
 Menampilkan sosok besar dan kharismatik dalam bentuk karya popular seperti novel, tidaklah mudah. Lebih-lebih jika sosok itu adalah orang yang sangat berpengaruh dan mempunyai kontribusi besar dalam perjuangan umat dan bangsa. Gambaran itu kiranya yang tersirat dari tokoh sekaliber KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Kesan yang tiada tara dan bandingnya tentang Kia Dahlan begitu melekat, terutama di kalangan warga persyarikatan Muhammadiyah. Kisah pembaruan kehidupan sosial dan keagamaan Kia Dahlan begitu mengesankan dan mewarnai percaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tentu banyak rintangan, tantangan dan godaan sang tokoh ini dalam perjuangan memberikan 'pencerahan' kepada masyarakat. Buku ini sangat menarik, sebuah karya fiksi yang sangat lengkap, pertama (dalam bentuk novel) yang mengupas secara utuh jejak pemikiran dan perjuangan Kiai Ahmad Dahlan.
 Ada riwayat-riwayat yang jika dilihat sepintas, akan nampak bertentangan dengan logika dan fakta. Namun jika dipahami secara benar, dengan menggunakan logika dan pendekatan yang tepat, kesan pertentangan itu akan hilang dan sangat mungkin berbalik menjadi kekaguman terhadap dalam dan luasnya makna riwayat-riwayat tersebut.  Demikian juga ada beberapa riwayat yang dipertentangkan dengan hadis dan Al-Qur'an, padahal jika ditafsirkan dengan benar, antara riwayat yang satu dengan yang lain saling mendukung dan menguatkan. Termasuk dengan Al-Qur'an yang memang fungsi sunnah adalah sebagai penjelas bagi Al-Qur'an.  Buku yang ditulis oleh ulama besar, tokoh hadis, ahli bahasa, ahli logika dan ahli tafsir ini akan memberikan Anda perspektif baru dalam memahami hadis dan sunnah. Buku ini merupakan buku wajib bagi mahasiswa, intelektual, juru dakwah dan semua umat Islam yang berniat mengkaji, memahami, dan mendalami sunnah 
 
 
 Buku ini menjawab rahasia yang selama ini tersimpan rapi: