Minggu, 10 Oktober 2010

Matahatiku Matahariku

Penulis: Imam Sibawaih El-Hasany
ISBN: 978-979-024-085-8
Harga: 35000 (belum termasuk diskon)
Fatwa-Fatwa Cinta Penerang Jiwa.
Membuka Mata Batin, Menata Perilaku Lahir

Seseorang yang hatinya terbuka akan lebih bijaksana,
penuh kasih sayang, dan lebih pengertian daripada mereka yang hatinya tertutup.

"Istafti qalbak, mintalah fatwa pada hatimu; kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu bimbang." —Hadis Nabi

Allah mengaruniai hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah memperoleh kebaikan yang amat besar. (al-Baqarah: 269)

Setiap peristiwa terlalu berharga bila kita lewatkan begitu saja. Adakah detik berlalu tanpa ilmu? Kala terayun langkah, pastikah terbangun hikmah? Nyatanya tidak. Begitu banyak peristiwa terlewat sia-sia. Begitu sering kita bersirobok dengan masalah itu-itu saja. Kenapa?

"Hikmah atau kebijaksanaan adalah barang hilang orang beriman. Di mana saja ia dijumpai, pungutlah!" Dan, "barang hilang" itu kerap bersembunyi di balik setiap peristiwa sehari-hari. Mata kita terlalu terbatas untuk menembus semesta makna. Lalu dengan apa?

Dengan membuka mata kesadaran. Dengan menjadi murid kehidupan. Dengan membiarkan matahati kita bicara. Bukankah hati kita adalah sumber cahaya batiniah, inspirasi, kreativitas, dan belas kasih? "Seorang mukmin sejati, hatinya hidup, terjaga, dan dilimpahi cahaya," tutur Nabi saw.
Buku ini hadir untuk itu. Penulis menyajikan untaian hikmah yang dipetik dengan penuh kepekaan dari pengalaman berinteraksi dengan teman-teman seperjalanannya menuju Allah Swt. Setiap untai diurai relevansinya dengan kehidupan nyata. Tirai kelalaian kita disingkap. Kesadaran kita dinyalakan bahwa Allah Maha Memberikan Pelajaran. Semesta suka dan duka mengantarkan kita kepada-Nya—muasal dan muara semua hamba.
Sebuah panduan suluk untuk salik di zaman kita. Kalimatnya sederhana tapi bobot dan kimia spiritualnya sungguh tidak sederhana.

Ketika matahati terbuka, kita dapat melihat kenyataan yang tersembunyi di balik penampakan luar ini. Ketika telinga hati terbuka, kita mampu mendengar kebenaran yang tersembunyi di balik kata-kata yang terucap. Melalui hati yang terbuka, sistem saraf kita dapat menyesuaikan diri dengan sistem saraf orang lain, sehingga kita mengetahui apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka akan bersikap.

BELI BUKU INI  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar